Memahami Investasi Properti: Jenis, Kelebihan, dan Kekurangan

Memahami Investasi Properti – Properti adalah pilihan investasi bagi banyak orang dan dipercaya memberikan return yang menguntungkan. Benar, kah begitu?

Harganya yang terus menanjak dari waktu ke waktu juga memberi prospek keuntungan yang menggiurkan.

Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi properti, ada baiknya untuk mengetahui serba-serbinya terlebih dahulu.

Nah, Glints telah merangkum informasi seputar investasi properti berikut ini.

Serba-serbi Investasi Properti

Mengutip Investopedia, investasi properti adalah properti real estate yang dibeli dengan tujuan untuk mendapatkan return on investment, baik itu melalui biaya sewa, penjualan di masa depan, atau keduanya.

Untuk jangka pendek, biasanya investor akan melakukan flipping. Artinya, investor membeli properti lalu direnovasi untuk kemudian dijual dalam jangka waktu yang singkat.

Perlu di ingat bahwa properti yang digunakan untuk berinvestasi tidak di gunakan sebagai tempat tinggal utama.

Karena, properti tersebut fokus di gunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi investor yang membelinya.

Rocket Mortgage mengatakan ada 3 tanda bahwa kamu siap untuk berinvestasi di bidang properti, antara lain:

  • kondisi finansialmu sudah stabil
  • kamu tahu bahwa ada return on investment yang bisa di dapatkan
  • kamu memiliki waktu untuk mengelola properti yang di beli dengan tujuan investasi

Jenis-Jenis Investasi Properti

Jika kamu tertarik berinvestasi properti, mengetahui jenis-jenisnya membuatmu bisa memilih produk yang tepat untuk kepentingan investasimu.

Nah, Cleartax menyebutkan ada 3 jenis properti yang bisa di investasikan. Berikut adalah di antaranya.

1. Residensial

Menyewakan rumah adalah salah satu cara investor untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari investasi pada suatu properti.

Seorang investor akan membeli properti residensial atau perumahan dan menyewakannya ke orang lain.

Kemudian, ia akan mengoleksi biaya sewa rumah setiap bulannya.

Ada pun bentuk properti yang umum di gunakan di antaranya seperti rumah, kondominium, hingga apartemen.

2. Komersial

Properti yang di beli untuk menghasilkan pendapatan tidak harus selalu berasal dari jenis residensial saja.

Beberapa investor membeli properti komersial yang khusus di gunakan untuk kepentingan bisnis.

Karena properti di gunakan untuk kepentingan bisnis, tentu biaya perawatan dan peningkatan kualitasnya tidaklah sedikit.

Namun, biaya yang di keluarkan dapat di tutupi oleh hasil penjualan atau uang sewa yang di dapatkan.

Beberapa contoh dari properti ini seperti apartemen di daerah komersial hingga lokasi toko ritel.

3. Campuran

Properti ini adalah jenis yang dapat di gunakan secara Slot Mahjong bersamaan untuk tujuan residensial dan komersial.

Contoh yang paling sering di temui dari jenis properti ini adalah ruko.

Biasanya, bagian bawah biasanya di gunakan untuk kegiatan usaha seperti restoran, toko, dan sebagainya.

Sedangkan, lantai atasnya biasa di gunakan sebagai tempat tinggal dari pemilik usaha tersebut atau di sewakan sebagai kos-kosan.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti

Jika ingin berinvestasi di bidang properti, maka penting bagimu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu.

The Balance Money menyebutkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari jenis investasi ini. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Kelebihan

1. Pendapatan pasif

Salah satu manfaat signifikan dari investasi ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pendapatan pasif.

Setiap bulan kamu bisa mendapatkan uang dari orang-orang yang menyewa propertimu.

Selama pendapatanmu melebihi pengeluaran, investasi di bidang ini dapat menghasilkan cash flow yang positif.

2. Bisa di jadikan jaminan

Kelebihan lain dari berinvestasi di bidang properti adalah kemampuannya untuk di jadikan jaminan.

Tanah atau properti memiliki nilai yang tinggi karena merupakan kebutuhan primer manusia.

Sehingga, ketika kamu ingin mengajukan pinjaman dalam jumlah besar, properti bisa di gunakan sebagai jaminan.

3. Apresiasi harga jangka panjang

Apresiasi harga setiap waktu juga menjadi kelebihan dari investasi produk ini.

Ketika apresiasi harga properti terjadi, maka biaya sewa yang kamu bebankan ke penyewa juga bisa turut membesar.

Kekurangan

1. Sulit di likuidasi

Kekurangan dari investasi properti adalah sulit di likuidasi.

Maksudnya, properti tidak bisa di jualbelikan dalam waktu yang cepat seperti aset lainnya semisal emas atau saham.

Sehingga, hal tersebut membuat properti sulit di andalkan sebagai dana darurat.

2. Investasi waktu

Kamu juga harus meluangkan waktu untuk mengurus propertimu sendiri apabila ingin di investasikan.

Hal tersebut dapat berupa perawatan atau sekadar mengontrol situasi di daerah propertimu, yang tentunya butuh waktu panjang.

Meski begitu, kamu bisa menyewa pihak ketiga untuk melakukannya bagimu. Namun, tentu ada biaya tambahan yang perlu di keluarkan.

3. Biaya yang tidak terduga

Kekurangan lainnya dari investasi ini adalah biaya tak terduga yang dapat di keluarkan.

Sebagai pemilik, kamu tentu harus memperbaiki kerusakan yang terdapat di propertimu. Tentu, properti yang rusak akan membuat orang-orang tidak tertarik untuk menyewanya.

Kamu juga bisa jadi harus membayar hipotek jika propertimu masih kosong dan belum ada penyewa.

Itu adalah beberapa informasi ringkas seputar investasi properti yang perlu kamu ketahui.

Bisa di ketahui bahwa berinvestasi di bidang properti memiliki jenis, kelebihan, dan kekurangannya tersendiri.

Mengetahui hal ini membantumu untuk bisa menimbang pilihan investasimu dengan matang.

Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar investasi dengan membaca ragam artikel yang telah Glints persiapkan.

Ada beragam tips, trik, dan informasi seputar investasi yang bisa kamu pelajari.

Sehingga, kamu bisa berinvestasi dengan pengetahuan yang cukup supaya bisa mencapai tujuan finansialmu.